Minggu, 19 Mei 2013

I Love Business

I Love Business
(ABDR Yuri R.G)

Pengalaman wirausaha / kerja : Supir angkot, layar tancap, percetakan, kerajinan, ketua YYSDT, Prof Dir PT MQ Corp, Ketua kepontren, Pendiri LP2ESDT , Dosen Ka.LH.DT, Ka Asatids DT.
Sekarang : Pembina Yayasan Daerul tauhid , CEO PT MQCG ,Owner Qalbu Grup , Pembimbing haji umrah , Spiritual Guide MQ Travel , Komisaris.
Menurut pak Deda dalam bisnis terdapat 5 kemuliaan berbisnis yaitu : 
1.Bisnis itu akan menjadi amal sholeh
2.Berbisnis akan terbangun citra diri
3.Berbisnis menjadi salah satu jalan silaturahmi
4.Bisnis menjadi ilmu, wawasan serta pengukuran
5.Bisnis juga menjadi jalan yang manfaat bagi orang lain
Dalam bisnis kita membutuhkan :
1.Silaturahmi 
2.Komunikasi
3.Transaksi
4.Relasi
Dalam berbisnis kita harus bisa mengefisienkan waktu, efisiensi waktu ada 2 :
1.Politronik artinya waktu seakan-akan berputar
2.Monotronik artinya waktu seakan-akan berjalan lurus dan tidak dapat kembali.
Kata pak Deda dalam berbisnis jangan pernah takut dengan kegagalan , jika kita gagal artinya kita tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan bisnis tersebut.

Jumat, 17 Mei 2013

Kuis Kewirausahaan

1. 10 Kompetensi Entrepreneurship?
-Knowing your business
-Knowing the basic business
-Having the proper attitude
-having eduquated capital
-Managing finances eficiency
-Managing time efectifly
-Managing people
-Statisfying customer by providing
-Knowing how to compete
-Copying with regulatin and paper work
2.Manajemen pemasaran?
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan , pelaksanaan konsep, penetapan harga dan promosi barang dan jasa.
3.Lingkungan Bisnis?
Lingkungan bisnis adalah seluruh kegiatan perusahaan baik di dalam maupun diluar perusahaan yang mempengaruhi jalannya perusahaan.
4.Manajemen?
Manajemen adalah bekerha dengan melalui orang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
5.Bisnis?
Bisnis adalah suatu usaha seseorang dalam menciptakan laba atau profit baik dalam bentuk jasa maupun produk

Kuis Kewirausahaan

1. Pengertian entrepreneurship?
Merupakan kemampuan seseorang untuk melihat dan menciptakan peluang , kemudian mengubah peluang tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
2. Motif entrepreneurship?
-Karna adanya Kebutuhan
-Karna adanya Kesempatan
3. Bisnis ?
Bisnis merupaka suatu usaha seseorang dalam menciptakan laba atau profit baik dalam bentuk produk maupun di bidang jasa.
4, Gambaran Bisnis?
Usaha kelompok kami bergerak dibidang konveksi . Kami menjual tas,celana,baju,dan kemeja. Usaha ini bertujuan untuk menciptakan produk yang berkualitas.
5.Tugas Manajer Keuangan ?
-Membuat rencana pengeluaran dan pemasukan serta kegiatan-kegiatan lainnya selama periode tertentu,.
-Membuat rancangan anggaran usaha
-Mengelola dana perusahaan
-Mengendalikan dana
-Memeriksa dana
 

Kuis Kewirausaahaan

1.Progress usaha kalian ?
Saat ini kami sedang memproduksi baju sebanyak 40 pcs dengan modal Rp.45.000/pcs. Total keseluruhan modal yang kami keluarkan sebsear 2.000.000. Kami akan menjual baju tersebut Rp.65.000/Pcs
2. Faktor X?
.Faktor X adalah kemampuan yang berasal dari diri dan sudah ada seperti menyanyi. Namun apabila hal tersebut tidak dikemnbangkan maka x factor tidak akan tumbuh.
3. 10 Kompetensi entrepreneurship?
-Knowing your bisnis
-Knowing the basic bisnis manajemen
-Having the proper attitude
-Having adequated capital
-Managing finances efextixety
-Managing time efficiently
-Managing People
-Statisfying costumer by providing high quality product
-Knowing how to compete
-Copying with regulation and paper work
4.Etika Bisnis?

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang berkaitan dengan norma agama sosial , norma budaya.
5,Bisnis ?
Merupakan usaha seseorang dalam menciptakan laba atau profit baik dalam bentuk jasa maupun produk.
6.Kreativitas dan Inovatif?

-Kreatif adalah kemampuan sesorang untuk menciptakan ide ide untuk suatu pemecahan masalah.
-Inovatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan ide-ide untuk suatu pemecahan masalah yang dapat diterima oleh masyarakat
7. Manajemen
Manajemen merupakan bekerja dengan melalui  lain untuk orang untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
8.Leadership
Merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.



KUIS KEWIRAUSAHAAN

1. Apa dimaksud entrepreneurship  ?
Entrepreneurship adalah kemampuan sesorang untuk melihat dan menciptakan peluang , kemudian mengubah peluang tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
2. Motif Entrepreneurship ?
- Karena adanya kesempatan
- Karena adanya kebutuhan
3. Kompetensi Entrepreneurship ?
-Knowing your bisnis
-Knowing the basic bisnis manajemen
-Having the proper attitude
-Having adequated capital
-Managing finances efextixety
-Managing time efficiently
-Managing People
-Statisfying costumer by providing high quality product
-Knowing how to compete
-Copying with regulation and paper work
4.Kreatif dan Inovatif ?
-Kreatif adalah kemampuan sesorang untuk menciptakan ide ide untuk suatu pemecahan masalah.
-Inovatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan ide-ide untuk suatu pemecahan masalah yang dapat diterima oleh masyarakat.
5.Etika Bisnis ?
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang berkaitan dengan norma agama sosial , norma budaya.
6.Gambaran perusahaan?\
Dalam periode bulan april ini kami memproduksi blazer,kaos dan celana. pperkembangan beberapa minggu ini kami posting foto-foto produksi diblog.

Rabu, 20 Maret 2013

Minggu, 17 Maret 2013

Log Buku "Minggu"

Hari ini kegiatan saya masih sama seperti yang kemarin , yaitu membantu manajemen pemasaran untuk mencari desain yang tepat dan menarik.

Sabtu, 16 Maret 2013

Log Buku "Sabtu"

Hari ini saya membantu bagian manajemen pemasaran untuk mencari desain yang menarik.
Masalah : saya sulit mencari desain yang sesuai dengan minat dikalangan remaja.
Solusi : saya berusaha untuk mencari desain yang sesuai dengan trend saat ini.

Log Buku "Jumat"

Hari ini kegiatan saya adalah rapat dengan anggota kelompok untuk membicarakan tentang desain tentang produk untuk periode bulan maret-april.

Rabu, 13 Maret 2013

Log Buku "Rabu"

Hari ini saya mencatat berapa modal yang sudah terkumpul dari kelompok saya.

Selasa, 12 Maret 2013

Log buku "Selasa"

hari ini saya mengumpulkan modal kelompok untuk produksi periode bulan maret-april.

Minggu, 10 Maret 2013

Log buku "Minggu"

Hari ini kegiatan saya adalah rapat kelompok , dan saya membahas tentang anggaran modal untuk produksi bulan maret-april.

Sabtu, 09 Maret 2013

Log Buku

Kegiatan saya hari ini memeriksa anggaran usaha kelompok yang sudah saya buat.

Kamis, 07 Maret 2013

Kuis ke II Kewirausahaan

1. Jelaskan yang dimaksud Entrepreneurship?
  •  Entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk melihat dan menciptakan peluang  kemudian mengubah peluang tersebut menjadi sesuat yang bernilai ekonomis.
2. Motif Entrepreneurship ?
  • Karena adanya kesempatan
  • karena adanya kebutuhan
3. Karakteristik entrepreneurship?
  • Kreatif dan Inovatif
  • Mempunyai Visi dan Misi
  • Berani mengambil risiko.
4. Yang dimaksud Bisnis ?
  • Bisnis adalah suatu usaha seseorang dalam menciptakan laba atau profit baik dalam bidang jasa maupun produk.
5. Lingkungan Bisnis?
  • Lingkungan bisnis terbagi atas 2 yaitu : Eksternal dan Internal 
  • Eksternal : Mikro (Agen , Supplier, Channel) , Makro (PEST)
6. Ceritakan pelajaran yang dapat kamu ambil dari tokoh yang kamu pilih ?
  • Pelajaran yang dapat saya ambil dari tokoh yang saya pilih yaitu : "Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras , serta dilandasi dengan niat yang kuat dan doa untuk mewujudkan cita-cita. Menurut saya Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses dengan perjuangan tanpa henti."
 

Rabu, 06 Maret 2013

BOB SADINO DAN KEWIRAUSAHAAN


BOB SADINO DAN KEWIRAUSAHAAN

            Bob Sadino memberikan beberapa tips untuk mereka yang benar-benar ingin membangun jiwa enterpreneurship (jiwa kewirausahaan). Ia menyarankan agar orang tidak belajar jiwa wirausaha di dalam kelas, atau dari mereka yang tidak pernah menggeluti langsung dunia usaha.
Sebab biasanya yang diberikan adalah semua saran yang didasari oleh ‘ketakutan’ sehingga segalanya dipermudah dengan ide-ide logis padahal ‘hutan’ usaha adalah sering tidak mengikuti urutan dan sistematika berpikir biasa, faktor-faktor-faktor yang kelihatannya terkontrol padahal sangat sulit menerka gerak dan dinamika pasar, saran-saran yang berlawanan dengan hukum pasar yang cenderung liar, mengabaikan unsur lain yang justru sangat penting yaitu naluria pengusaha, dsb.
Untuk membangun jiwa wirausaha, Bob menyuruh kita untuk melihat beberapa hal berikut:
1.      Kita harus membebaskan diri kita dari RASA TAKUT. Inilah halangan terbesar. Inilah alasan terbesar mengapa pendidikan memakan waktu yang lama, yaitu untuk menghindari kesalahan dan resiko. Tapi justru itulah yang ingin dipangkas oleh Bob karena ia merasa rasa takut adalah penyebab tidak berkembangnya enterpreneurship. Kesulitan dan resiko selalu menyertakan peluang. Jadi, jika kita ingin mengembangkan jiwa enterpreneurship, jangan menghindari resiko. Resiko mengandung peluang.
2.      Kita harus membebaskan diri dari tidakan TERLALU BERHARAP. Belum apa-apa sudah membayangkan hitungan khayal tentang keuntungan, kemudahan, kehebatan dan hasil besar. Jika begini, maka orang mudah kecewa karena ternyata lapangan mengajarkan yang berbeda. Orang harus belajar menghitung mulai dari angka kecil tetapi tekun dan komit. Bayangkan sukarnya dan hadapilah kesukarannya
3.      Kita harus bebaskan diri kita dari PIKIRAN SENDIRI. Biasaya berupa konsep, keyakinan, anggapan dsb. Belajarlah untuk ‘tidak tahu’ supaya pengertian masuk sebanyak-banyaknya. Lepaskan diri dari konsep-konsep, semua harus dijalani dulu dengan penuh keberanian, nanti ilmu akan datang sendiri. Itulah enterpreneurship kata Bob. Memang benar, jika kita berhadapan dengan orang yang merasa sudah tahu, kita kerepotan. Orang tidak mudah berubah karena sudah punya asumsi dulu dalam pikiran. Jadi, cara termudah mengadopsi teknik baru adalah dengan mengambil posisi belajar, tidak tahu’. Atau merendahkan hati untuk menjalankan sesuatu yang baru. Dengan ketiga kunci tersebut, Bob berharap mereka calon enterpreneur akan memakai prinsip-prinsip tadi sebagai modal mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Pengusaha Berdinas Celana Pendek


Pengusaha Berdinas Celana Pendek


            Pria berpakaian ''dinas'' celana pendek jin dan kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, ini adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses. Titik balik yang getir menimpa keluarga Bob Sadino. Bob rindu pulang kampung setelah merantau sembilan tahun di Amsterdam, Belanda dan Hamburg, Jerman, sejak tahun 1958. Ia membawa pulang istrinya, mengajaknya hidup serba kekurangan. Padahal mereka tadinya hidup mapan dengan gaji yang cukup besar. Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. Ia pernah jadi sopir taksi. Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100.
            Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.  Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
            Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
            Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
            Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali. Gaya bicaranya blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya. Beberapa kali wajahnya ikut tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meski kadang hanya tampil sebagai figuran. Penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Ia menyebut bahwa kesuksesannya didapat tanpa rencana, semua mengalir begitu saja. Yang penting, adalah action dan berusaha total, dalam menggeluti apa saja.  Totalitas Bob memang patut diacungi jempol, apalagi mengingat lika-liku jalan hidup yang telah ditempuhnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933 yang hanya lulusan SMA ini pernah mengenyam profesi dari sopir taksi hingga kuli bangunan untuk sekadar bertahan hidup.
            Saat masa sulitnya, ia pernah hampir depresi. Tapi, ketika itu seorang temannya mengajaknya memelihara ayam. Dari sanalah ia kemudian terinspirasi, bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur, tentunya manusia juga bisa. Itulah yang kemudian mengawali langkahnya untuk berwirausaha. Ia pun kemudian memutuskan untuk makin menekuni usaha ternak ayam.
            Pada awalnya, ia menjual telur beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Mereka menjual telur itu awalnya dari pintu ke pintu. Dan, dengan ketekunan dan kemampuannya menjaga hubungan baik, telurnya makin laris. Dari sanalah kemudian usahanya terus bergulir. Dari hanya menjual telur, ia lantas menjual aneka bahan makanan. Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchick miliknya. Ia kemudian juga merambah agribisnis khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijual pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa. Hubungan baik dengan orang-orang asing inilah yang kemudian makin membesarkan usahanya hingga ia akhirnya juga memiliki usaha daging olahan Kemfoods.
            Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya, uang adalah prioritas nomor sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menciptakan kesempatan dan berani mengambil peluang. Bob menyebut, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga tidak segera melangkah. Ia mengatakan bahwa ketika orang hanya membuat rencana, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja, lakukan dan selalu dengarkan saran dan keluhan pelanggan. Bob membuktikan sendiri, ia yang hanya bermodal nekad, tapi berlandaskan niat dan keyakinan, serta kerja keras pantang menyerah, tanpa teori sukses ia pun bisa jadi seperti sekarang.
            Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses asal mau membayar ”harga” dengan perjuangan tanpa henti.

            Sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali. Gaya bicaranya blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya. Beberapa kali wajahnya ikut tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meski kadang hanya tampil sebagai figuran.  Penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Ia menyebut bahwa kesuksesannya didapat tanpa rencana, semua mengalir begitu saja. Yang penting, adalah action dan berusaha total, dalam menggeluti apa saja.  Totalitas Bob memang patut diacungi jempol, apalagi mengingat lika-liku jalan hidup yang telah ditempuhnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933 yang hanya lulusan SMA ini pernah mengenyam profesi dari sopir taksi hingga kuli bangunan untuk sekadar bertahan hidup.  Saat masa sulitnya, ia pernah hampir depresi. Tapi, ketika itu seorang temannya mengajaknya memelihara ayam. Dari sanalah ia kemudian terinspirasi, bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur, tentunya manusia juga bisa. Itulah yang kemudian mengawali langkahnya untuk berwirausaha. Ia pun kemudian memutuskan untuk makin menekuni usaha ternak ayam.  Pada awalnya, ia menjual telur beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Mereka menjual telur itu awalnya dari pintu ke pintu. Dan, dengan ketekunan dan kemampuannya menjaga hubungan baik, telurnya makin laris. Dari sanalah kemudian usahanya terus bergulir. Dari hanya menjual telur, ia lantas menjual aneka bahan makanan. Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchick miliknya. Ia kemudian juga merambah agribisnis khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijual pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa. Hubungan baik dengan orang-orang asing inilah yang kemudian makin membesarkan usahanya hingga ia akhirnya juga memiliki usaha daging olahan Kemfoods.

            Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya, uang adalah prioritas nomor sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menciptakan kesempatan dan berani mengambil peluang. Bob menyebut, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga tidak segera melangkah. Ia mengatakan bahwa ketika orang hanya membuat rencana, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja, lakukan dan selalu dengarkan saran dan keluhan pelanggan. Bob membuktikan sendiri, ia yang hanya bermodal nekad, tapi berlandaskan niat dan keyakinan, serta kerja keras pantang menyerah, tanpa teori sukses ia pun bisa jadi seperti sekarang.  Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses asal mau membayar ”harga” dengan perjuangan tanpa henti.